1/20/2025

Tentang Barisan Ansor Serbaguna (BANSER)


Barisan Ansor Serba Guna, selanjutnya disingkat Banser adalah perangkat organisasi yang didirikan pada tanggal 24 April 1964, bertepatan dengan Harlah Ansor ke-30, oleh M. Kalyubi, Atim Wiyono, M. Fadhil, Supangat, dan Abdul Latif di Blitar, Jawa Timur. 

Kader Banser adalah kader inti GP Ansor yang berperan sebagai kader penggerak, pengemban, dan pengaman program-program pimpinan. 

Kader dimaksud adalah anggota GP Ansor yang memiliki kualifikasi kedisiplinan dan dedikasi tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius, serta mampu berperan sebagai benteng ulama yang dapat mewujudkan tujuan GP Ansor dilingkungan Nahdlatul Ulama untuk kemaslahatan umum sesuai ketentuan Peraturan Rumah Tangga.


FUNGSI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
Fungsi Banser adalah:
  1. Fungsi kaderisasi, merupakan kader yang terlatih, tanggap terampil, dan berdaya guna untuk pengembangan kaderisasi di lingkungan GP Ansor;
  2. Fungsi dinamisator, merupakan bagian organisasi yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program-program pimpinan;
  3. Fungsi stabilisator, sebagai perangkat organisasi yang berfungsi sebagai pengaman program-program kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan Nahdlatul Ulama; dan
  4. Fungsi katalisator, sebagai perangkat organisasi yang berfungsi sebagai perekat hubungan silaturahim dan menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota Banser, anggota GP Ansor, dan Nahdlatul Ulama serta masyarakat.
 
Tugas Banser adalah:
  1. Merencanakan, mempersiapkan, dan mengamalkan tujuan GP Ansor serta menyelamatkan hasil-hasil perjuangan yang telah di capai;
  2. Melaksanakan program kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan serta program pembangunan yang berbentuk rintisan dan partisipasi;
  3. Menciptakan terselenggaranya keamanan dan ketertiban dilingkungan GP Ansor serta lingkungan sekitarnya melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait; dan
  4. Menumbuhkan terwujudnya semangat pengabdian, kebersamaan, solidaritas, dan silaturahim sesama anggota Banser dan anggota GP Ansor.
 
Tanggung jawab Banser adalah:
  1. Menjaga, memelihara, menjamin kelangsungan hidup serta kejayaan GP Ansor, dan jam‘iyah Nahdlatul Ulama;
  2. Berpartisipasi aktif melakukan pengamanan dan ketertiban terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Banser, GP Ansor, jam’iyah Nahdlatul Ulama serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya yang tidak bertentangan dengan perjuangan Nahdlatul Ulama; dan
  3. Bersama dengan kekuatan bangsa lain untuk tetap menjaga dan menjamin keutuhan NKRI dari segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
 
NAWA PRASETYA BANSER
Nawa Prasetya Banser adalah janji atau ikrar kesetiaan anggota Banser yang berbunyi:
  1. Kami Barisan Ansor Serba Guna, bertakwa kepada Allah Swt.;
  2. Kami Barisan Ansor Serba Guna, setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
  3. Kami Barisan Ansor Serba Guna, memegang teguh cita-cita proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia;
  4. Kami Barisan Ansor Serba Guna, taat dan ta‘dhim kepada khittah Nahdlatul Ulama 1926;
  5. Kami Barisan Ansor Serba Guna, setia dan berani membela kebenaran dalam wadah perjuangan Ansor, demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia;
  6. Kami Barisan Ansor Serba Guna, peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama, dan golongan;
  7. Kami Barisan Ansor Serba Guna, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan, dan demokrasi;
  8. Kami Barisan Ansor Serba Guna, siap mengorbankan seluruh jiwa, raga, dan harta demi mencapai Ridho Ilahi; dan
  9. Kami Barisan Ansor Serba Guna, senantiasa siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia.
 
 
PERILAKU BANSER
  1. Bertakwa kepada Allah Swt. dan mengamalkan ajaran Islam ahlusunnah wal jama’ah an nahdliyah.
  2. Mengamalkan Nawa Prasetya Banser.
  3. Berperilaku jujur, disiplin, dan bertanggungjawab.
  4. Siap melaksanakan tugas dengan ikhlas penuh pengabdian.
  5. Bersikap hormat kepada sesama dan taat kepada pimpinan
 
Selengkapnya baca disini …!
 
Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus