1/13/2025

Pasal 8 - Orang yang Meninggal Dunia Mampu Mendengar, Berbicara


فصل في بيان إثم من دعا إلى ضلالة أو سن سنة سيئة

قال الله سبحانه وتعالى: {لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ}.

وأخرج أبو داود والترمذي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: {مَنْ دَعا إلى هُدىً كانَ لَهُ مِنَ الأجْرِ مِثْلَ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذلك مِنْ أُجُورِهِمْ شَيئا. وَمَنْ دَعا إلى ضَلالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثامِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذلكَ مِنْ آثامِهِمْ شَيْئاً}.

وأخرج مسلم من رواية عبد الرحمن بن هلال عن جرير بن عبد الله البجلي رضي الله عنه في حديث طويل، قال فيه: فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: {مَنْ سَنّ فِي الإِسْلاَمِ سُنّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا. وَمَنْ سَنّ فِي الإِسْلاَمِ سُنّةً سَيّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ. مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيئًا}.

قال مجاهد رحمه الله تعالى في تفسير الآية المذكورة: حملهم ذنوب أنفسهم وذنوب من أطاعهم، ولا يخفف ذلك عمن أطاعهم [من العذاب] شيئا.

وروى الترمذي عن عمرو بن عوف رضي الله عنه أَنّ النبيّ صلى الله عليه وسلم قالَ: {مَنْ أَحْيَا سُنّةً مِنْ سُنّتِي قَدْ أُمِيتَتْ بَعْدِي كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ منْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْقِصَ ذَلِكَ مِنْ أَجُورِهِمْ شَيْئاً، وَمَنْ ابْتَدَعَ بِدْعَةَ ضَلاَلَةٍ لاَ ترضى الله وَرَسُولُهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ ينْقِصُ ذَلِكَ مِنْ أَوْزَار النّاسِ شَيْئاً}.

وروى الترمذي عن أبي هريرة رضي اللّه عنه قال: قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: {المُتَمَسِّكُ بِسُنَّتِيْ عِنْدَ فَسَاِد أُمَّتِيْ لَهُ أَجْرُ مِائَةِ شَهِيْدٍ


Dosa Orang yang Mengajak pada Kesesatan atau Orang yang Memberi Contoh yang Buruk

Allah s.w.t. berfirman : Supaya mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuhnya pada hari kiamat, dan sebagian dosa orang-orang yang mereka sesatkan. (QS. al-Nahl: 25)

Abu Dawud dan al-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi s.a.w. bersabda Barang siapa mengajak pada kebenaran, maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya. Dan barang siapa mengajak pada kesesatan, maka dia mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abdurrahman bin Hilal dari Jarir bin Abdullah al-Bajili r.a. sebagai berikut : Rasulullah s.a.w. bersabda, barang siapa menciptakan kebaikan, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikuti setelahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala tersebut. Dan barang siapa berbuat kejelekan, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikuti setelahnya tanpa dikurangi sedikitpun.
Berkata Imam Mujahid dalam menafsirkan Hadits dan ayat di atas : “yaitu orang tersebut menanggung dosanya sendiri dan dosa orangorang yang mengikutinya, Dan tidak dikurangi sedikitpun.

Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Amr bin ‘Auf, bahwa Nabi s.a.w. bersabda : "Barang siapa sepeninggalku menghidupkan kembali sunahku yang telah mati, niscaya dia akan memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi sedikitpun. Barang siapa yang menciptakan bid’ah yang sesat yang tidak diridlai oleh Allah dan Rasulnya, maka bagi dia dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya, tanpa dikurangi sedikitpun."

Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : "Orang yang berpegang pada sunahku pada saat umat dalam kondisi rusak, maka akan mendapatkan pahala seratus orang yang mati syahid."


------
Dikutip dari : Kitab Risalah Ahlussunnah Waljamaah
Karya : Hadratus Syekh K.H. Hasyim Asy'ari

Oleh : Murdiyanto
Ketua PAC GP. Ansor Watulimo
Masa Khidmah : 2018-2025 (4 Periode)
Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus