6/26/2024

Pengantar 1 : Tentang Kitab Bidayatul Hidayah


Kitab Bidayatul Hidayah adalah kitab karangan Imam Al-Ghazali. 
 

Secara garis besar, kitab Bidayatul Hidayah memiliki dua komponen. Komponen pertama mencakup ketaatan (ibadah fi'liyyah), sedangkan komponen kedua mencakup langkah menjauhi maksiat (ibadah tarkiyyah). Kitab Bidayatul Hidayah juga dikenal sebagai catatan inti dari maha karya Imam Al-Ghazali yaitu Ihya Ulumiddin, sebab di beberapa penjelasan, penulis acapkali menyematkan redaksi agar pembaca merujuk pada kitab induk Ihya Ulumiddin.

Di pengantar, al-Ghazali menyinggung beberapa hal seperti ulama su’ yang hatinya terlena dengan hal-hal duniawi lebih buruk daripada kehadiran Dajjal serta klasifikasi pencari ilmu sesuai orientasinya.

Kitab ini berisi tiga bagian, yaitu adab tentang taat kepada Allah SWT, meninggalkan maksiat, dan bagian terakhir adalah tentang muamalat atau pembahasan tentang adab pergaulan manusia dengan penciptanya dan juga manusia dengan sesamanya.

Imam Al-Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-thusi Asy-Syafi’I Al-Ghazal. Beliau dilahirkan pada tahun 450 H atau 1058 M di Ghazalah sebuah desa pinggiran Kota Thus kawasan Kurasan Iran.

Kitab Bidayatul Hidayah membahas tentang akhlak, tasawuf, maupun ibadah. Kitab ini berisikan panduan hidup dari permulaan dan akan berakhir pada hidayah. 
 
I. Risalah Nasihat

Mukadimah

Aku mendengar dari orang yang kupercaya tentang sejarah perjalanan hidup Syaikh al-Imam az-Zahid. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik pada beliau dan memeliharanya dalam menjalankan risalah agamaNya. Sejarah perjalanan hidup beliau memperkuat keinginanku untuk menjadi saudaranya di jalan Allah Swt. karena mengharapkan janji yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang saling mencinta.

Persaudaraan tidak harus dengan bertemu muka dan berdekatan secara fisik, tapi yang dibutuhkan adalah adanya kedekatan hati dan perkenalan jiwa. Jiwa-jiwa merupakan para prajurit yang tunduk; jika telah saling mengenal, jiwa-jiwa itu pun jinak dan menyatu. Oleh karenanya, aku ikatkan tali persaudaraan dengannya di jalan Allah Swt.. Selain itu, aku harap beliau tidak mengabaikanku dalam doa-doanya ketika sedang berkhalwat serta semoga beliau memintakan kepada Allah agar diperlihatkan kepadaku bahwa yang benar itu benar dan aku diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan yang salah itu salah serta aku diberi kemampuan untuk menghindarinya. Kemudian aku dengar beliau memintaku untuk memberikan keterangan berisi petuah dan nasihat serta uraian singkat seputar landasan-landasan akidah yang wajib diyakini oleh seorang mukalaf.


------
Dikutip dari : Kitab Bidayatul Hidayah
Karya : Imam Al-Ghazali

Oleh : Murdiyanto
Ketua PAC GP. Ansor Watulimo
Masa Khidmah : 2018-2025 (4 Periode)
Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

"Jika pertemanan seseorang tidak memberimu manfaat maka jangan mengambil untung dengan memusuhinya". (Imam Syafi'i)

Terjemahkan

Tari Roddat Islami

Kutipan Kitab Kuning

Amalan Khusus